Walimah.Info – Parenting Anak Usia 3 Tahun Solusi Kalau Kakak dan Adik Bertengkar. Memang memiliki anak lebih satu itu membuat kepala menjadi harus berfikir ekstra. Apalagi kalau masih balita, Cara mendidik anak balita harus penuh kesabaran yaa.
KAKAK DAN ADIK BEREBUT MAINAN ? APA SOLUSI KITA SELAMA INI ?
Ya persis membelikan mainan yang sama untuk masing2 !! dan hasilnya ???
Malah semakin sering bertengkar berebut mainan. Mengapa ?
Yuk kita simak kisah berikut ini:
Suatu hari saya ditanya orang tua yang mengatakan anaknya sering bertengkar karena berebut mainan. Lalu saya tanya apakah ibu sering membelikan mainan yang sama untuk masing-masing anak..? iya jawabnya.
Parenting Anak Usia 3 Tahun
Lalu apa yang ibu lakukan bila anak ibu tengah betengkar. Ya biasanya dua-duanya saya marahi, atau terkadang saya minta kakaknya mengalah pada adiknya.
Apakah ibu berhasil…? untuk saat itu kelihatanya berhasil, mereka berhenti bertengkar, cuma ya itu yang bikin pusing, kejadiannya berulang-ulang lagi.
Nah, kalau begitu mulai sekarang jangan pernah lagi membelikan mainan untuk masing-masing anak. Cukup belikan 1 saja, berikan secara bergantian kadang untuk kakaknya dan gantian untuk adiknya.
Kalau bunda bingung, ini ada 4 Metode Parenting Anak Usia Dini dari Ibunda Para Ulama. Belajar dari yang sudah sukses mengajarkan anaknya tentang agama dan kebaikan.
Iklan: Cari Produk Sprei dan Tirai Jendela Motif Karakter untuk Anak? mampir ke PasarSemarang.Com
Wah Nanti mereka bisa bertengkar hebat….? kata si ibu. Gak papa, bertengkar itu adalah sebuah proses pembelajaran yang baik bagi anak.
Itu artinya anak kita belum mengenal konsep hak milik, dia juga belum tahu konsep bahwa sipemilik mempunyai hak lebih, selain itu juga menunjukkan anak kita belum tahu konsep meminjam dan meminjamkan, bermain bergantian/menunggu giliran atau berbain bersama-sama.
Parenting anak usia 3 tahun dan juga cara mendidik anak balita memang harus kesabaran yang tinggi. Mengajarkan hak milik pada anak tentunya tidak mudah.
Oleh karena itu kita harus segera mengajarkannya; jika tidak maka nanti dia tidak akan pernah mengerti tentang konsep hak milik.
Lihatlah betapa banyak kita dengar di media orang dewasa yang merebut/menyerobot hak milik orang lain, itu pasti dulu waktu kecil tidak sempat di ajarkan konsep ini oleh orang tua atau guru di sekolahnya.
Nah nanti jika ibu beli mainan jelaskan pada mereka, ibu membelikan mainan ini untuk siapa misalnya untuk kakaknya dan ini hak milik siapa, misalnya hak milik kakaknya.
Jika si adik berusaha merebutnya maka jelaskan dan larang adiknya merebut, jika si adik marah dan menangis jelaskan aturannya dan biarkan ia menumpahkan tangisannya hingga berhenti sendiri, jangan hiraukan, sebelum berhenti sendiri, begitu juga sebaliknya lain waktu bergantian ibu lakukan pada kakaknya.
Setelah mereka mamahami konsep hak milik, maka ajarkan pada mereka untuk mengucapkan “boleh pinjam ya” jika ia ingin meminjam mainan, dan jelaskan agar pihak satunya lagi mau meminjamkannya.
Jika masing-masing pihak belum mau melakukannya, jangan paksakan, tunggu sampai mereka mau. Lama kelamaan mereka akan mau, karena masing-masing punya mainan yang berbeda dan ingin saling bertukar.
Setelah itu pelan-pelan ajari mereka untuk bermain bergantian; apa bila ingin bermain dengan alat yang sama, misalnya komputer. Aturlah waktu pemakaian dengan alarm waktu hingga mereka paham. Jadi tidak harus ibu membeli 2 komputer untuk 2 anak.
Dan yang terakhir mereka akan dengan sendirinya terlatih untuk mulai bisa bermain bersama. Kuncinya adalah tegakkan aturan secara tegas dan konsisten.
Nanti ibu akan perhatikan hasilnya, Frekwensi pertengakaran merekapun dari hari kehari akan semakin jarang, karena mereka telah memahami konsep salaing meminjami dan bermain bersama.
Mau mencoba ?
Sumber: BUKU AYAH EDY MENJAWAB, tersedia di Gramedia.
Leave a Reply