Walimah.Info – Pemimpin bukan mereka saja yang memiliki jabatan di kursi panas yaa, tapi setiap manusia adalah pemimpin. Kok bisa? Ya. Minimal memimpin diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Cara Menjadi Pemimpin yang Baik Menurut Islam akan kita bahas disini.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Q.S. Al Ahzab: 21)
Tanggung Jawab Pemimpin
Sebelum berbicara tentang tanggungjawab pemimpin, sebenarnya siapa sih pemimpin?
Pemimpin yaitu pusat dari kecenderungan dan pada kesempatan lain kalau kita mengamati sebenarnya semua kecenderungan dalam sosial memiliki pusat, pusat penggerak, pusat kendali.
Menurut Miftha Thoha menyatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, kemampuan memimpin yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan suatu tindakan.
Bisa diartikan juga bahwa pemimpin itu seperti politik yaa, politik arti yang sebenarnya adalah melakukan berbagai cara dan strategi agar tujuannya bisa tercapai, nahh pemimpin inilah yang akan menggerakan orang orang disekitarnya menuju tujuan bersama. Pengertian pemimpin menurut islam,
Muhammad Al Amin menjelaskan tentang pemimpin, pemimpin seharusnya orang yang mampu menjadi qadhi (hakim) bagi rakyatnya (kaum muslim).
Pemimpin haruslah alim mujtahid yang tidak perlu lagi meminta fatwa kepada orang lain dalam memecahkan masalah masalah yang terjadi di masyarakat.
Pengertian pemimpin menurut Islam tersebut menggambarkan bahwa pemimpin menjadi pionir dalam masyarakatnya, memiliki kapasitas ilmu yang mumpuni sehingga tidak perlu lagi diragukan kemampuannya untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
Cara Menjadi Pemimpin yang Baik Menurut Islam
Cara menjadi pemimpin yang baik menurut Islam. Memimpin adalah sebuah seni, yaa seni untuk merangkul masyarakat dan membujuk mereka melakukan suatu pembaharuan. Perbaikan yang berkesinambungan dan didasari dengan landasan yang islami.
“Tujuh orang yang akan dilindungi Allah pada hari dimana tidak ada pertolongan lagi selain dari-Nya yaitu:
1. Seorang imam yang adil
2. Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Allah
3. Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid
4. Dua oran gyang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah, dan berpisah karena Allah
5. Lelaki yang diajak seorang wanita cantik dan terpandang untuk berzina lantas ia berkata “sesungguhnya aku takut kepada Allah
6. Seorang yang menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kiri tidak mengetahui yang dilakukan tangan kanan
7. Seorang yang berdzikir kepada Allah seorang diri hingga menetes air matanya (H.R. Bukhari & Muslim)
Berdasarkan hadits diatas dapat kita ketahui bahwa seorang imam yang adil dapat diartikan pula sebagai pemimpin yang adil dalam mengambil keputusan setiap masalah. Ada riwayat yang mengatakan pula bahwa sehari bagi imam yang adil lebih baik dari pada ibadah seorang di rumahnya selama enam puluh tahun (Qeis bin Sa’ad). Wallahu’alam.
Cara menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana seperti dalam ajaran Rosulullah hendaknya pemimpim memiliki 4 karakter ini agar dia bisa menjadi pemimpin yang baik,
1. Sidik
Sidik memiliki arti “benar”. Untuk menjadi pemimpin yang baik harus memiliki kebenaran dalam dirinya. Benar dalam hatinya, dalam ucapannya, dan dalam tindakannya. Kebenaran tersebut yang akan menghubungkan dirinya pada Allah SWT.
Kebenaran tidak dapat dilakukan begitu saja, semua membutuhkan proses, bahkan dimulai sejak seseorang masih berusia sangat belia. Yaa Mendidik Anak Secara Islami dapat dilakukan dengan cara memberi contoh, yaa orang tua dan keluargalah yang berperan.
Kebenaran itu ada dalam hatinya dan tertancap sangat dalam, kebenaran seseorang juga dapat diuji jika ada yang menginginkan. Sikap sidik ini dimiliki oleh salah satu sahabat Rosulullah yaitu Abu Bakar, “sangking” benarnya diri sahabat itu dia dijuluki sebagai Abu Bakar Ash Shidiq.
“Lihatlah sholat seseorang saat dia sendirian”
Nahh begitulah, saat sedang sendirian apa yang dia lakukan, walaupun hakikatnya dia tidak sendiri karena ada Allah yang selalu mengawasi.
2. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya, cara menjadi pemimpin yang baik menurut Islam diantaranya pemimpin harus memiliki sikap dapat dipercaya.
Dapat dipercaya memiliki artian yang sangat luas, sangat dekat dengan kita yaitu baginda Rosulullah yang mendapat julukan Al Amin. Yaa Rosulullah menjadi tauladan yang sangat agung bagi umat muslim.
Rosulullah mengerjakan sesuatu dengan sebaik baiknya dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan yang dia lakukan.
Setiap kata yang diucapkan Rosulullah selalu berisi tentang kebenaran dan kejujuran. Tidak ada yang dilebihkan dan juga tidak ada yang dikurang kurangi.
Memang sihh belajar karakter Rosulullah tidak semudah membalikan telapak tangan tapi hendaknya kita belajar dengan tauladan yang baik. Diawali dari sikap jujur dan menyampaikan sesuatu dengan kebenaran didalamnya.
3. Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Yaa seorang pemimpin harus cerdas. Coba kita bayangkan Rosulullah yang mampu meneriman dan menyampaikan kembali ayat Al quran yang berjumlah 6.236 ayat dan melanjutkannya dengan ribuan hadits.
Rosulullah yang hidup pada zaman dahulu memiliki kecerdasan yang tidak dapat dipungkiri, beliau mampu berfikir terbuka dan menerima perubahan. Memberikan hadits yang bisa diterima hingga akhir zaman nanti.
Kecerdasan yang dimiliki pemimpin akan berguna untuk dirinya sendiri, dalam hal memutuskan masalah demi kemaslahatan rakyatnya dia harus memiliki kecerdasan yang tinggi.
Saat pemimpin tidak memiliki kecerdasan yang baik, apa yang akan terjadi pada rakyatnya? Semua menjadi terbengkalai dan pemimpin tersebut hanya akan terlihat bodoh di hadapan banyak orang.
Ingat bahwa setiap epmimpin akan dimintai pertanggungjawaban setiap yang dipimpin, yaa oleh sebab itu tanggung jawab pemimpin berat di pundaknya.
“Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin.
Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya.
Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka itu.
Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya.
Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. (H.R. Abdullah Bin Umar)
4. Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Sering kita dengar “sampaikanlah walau satu ayat” yaa itu memang benar. Menyampaikan setiap kebenaran yang diketahui, menyampaikan ilmu hingga itu bermanfaat bagi orang yang menerimanya.
“Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya Rasul Rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmu-Nya meliputi yang ada pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.” (Q.S. Al Jin: 28)
Mulailah dari diri sendiri, kemudian keluarga, lalu ke masyarakat umum. Pada diri sendiri sampaikanlah kebenaran yang nyata.
Sikap sikap yang baik akan muncul dengan sendirinya saat seseorang mendapat stimulais yang tepat sejak dia kecil. Konsep pendidikan anak dalam Islam mengajarkan nilai nilai kebaikan bahkan sejak dia dalam kandungan.
Sebagai contoh saat mengeluarkan air kecil lalu ada air yang menyirat ke baju, sampaikan pada hati bahwa itu adalah najis sehingga harus mengganti baju sebelum melaksanakan sholat.
Jika sudah mengingkari kebenaran tersebut maka yang disampaikan pun akan menggantung, seperti hanya separo kebenaran dan separo lagi adalah kebohongan, dan yang seperti itu adalah kebohongan yang nyata.
Jadi yukk mari kita menerapkan cara menjadi pemimpin yang baik menurut Islam. Jangan berbohong pada hati sendiri. Semua teladan Rosulullah memang berat tapi kita pasti mampu melaksanakannya. Bismillah.
Leave a Reply